Rabu, 06 Juli 2011

History of Tobacco

Tanaman tembakau merupakan salah satu tanaman tropis asli Amerika. Asal mula tanaman tembakau liar tidak diketahui dengan pasti karena tanaman ini sangat tua dan telah dibudidayakan berabad-abad lamanya. Penggunaan tembakau berasal dari bagsa Indian, digunakan sebagai upacara-upacara keagamaan. Tanaman tembakau ini telah menyebar ke seluruh amerika Utara, sebelum masa kedatangan orang kulit putih. Columbus pertama kali yang mengetahui penggunaan tembakau ini dari orang-orang Indian. Tak pernah terbayangkan oleh Chris­topher Columbus saat menemukan benua Amerika bahwa tembakau yang ia temukan dapat menyebar sampai ke tanah Jawa. Berkat Columbus yang membawa tembakau untuk Raja Spanyol dari benua Amerika, tembakau dapat menyebarkan ke seluruh belahan dunia. Co­lumbus juga membagikan benih tembakau kepada petani di Eropa untuk mencoba menanamnya.
Pada tahun 1556 tanaman tembakau diperkenalkan ke Eropa dan mulanya hanya digunakan untuk keperluan dekorasi dan kedokteran/medis saja. Sekitar tahun 1560 seorang diplomat Pe­rancis Jean Nicot memperkenalkan penggunaan tembakau dan ia mempersembahkan namanya untuk nama ilmiah tanaman ini yaitu Nicotiana tabacum. Kata tembakau berasal dari kata Indian tobaco, merupakan nama pipa yang digunakan oleh orang India untuk merokok tanaman ini. Tembakau hanyalah sejenis herba setinggi orang dewasa atau sekitar enam kaki. Namun aromanya yang penuh pesona telah membuat ju­taan orang tergila-gila kecanduan. Konon tanaman ini awalnya tumbuh di be­nua Amerika dan digunakan orang Indian kuno untuk ritual kepercayaan mereka. Legenda dan mi­tos bangsa Indian banyak dikaitkan dengan tem­bakau. Asap tembakau dipercaya bisa membang­kitkan semangat, melindungi mereka dari makhluk jahat dan memberi jalan untuk mendekati makhluk halus yang baik. Sampai sekarang pun suku Indian selalu menghisap daun tembakau se­bagai ungkapan syukur atas kelahiran anak.
Setelah tembakau populer di Eropa dan dugunakan untuk berbagai keperluan, misalnya menghilangkan rasa lapar, mengurangi rasa kantuk atau pingsan, dan mengobati beberapa penyakit. Pertumbuhan tembakau sangat identik dengan perkembangan koloni-koloni pertama terutama di daerah Virginia dan Maryland.
Whitney dan Floyd menyatakan bahwa tembakau menjadi tender yang sah di Marykand tahun 1732 dengan 1 peni setiap pon untuk semua hutang-hutang pegawai pemerintah dan menteri-menteri kegerejaan. Menurut Garner, kebudayaan perdagangan tembakau dimulai di Virginia tahun 1612. Amerika Serikat selalu memimpin dalam memproduksi tembakau di seluruh dunia. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan pada tahun 1612 dan pertama kali diekspor tahun 1618 dari Jamestown. Tanaman ini menjadi tulang punggung koloni Virginia, bahkan berfungsi sebagai mata uang/alat tukar. Setelah revolusi, industri rokok tersebut menyusut, terutama disebabkan persaingan yang ketat dengan negara-negara lain dan berkurangnya kesuburan tanah. Lambat laun industri rokok pindah ke arag barat wilayah Piedmont di Virginia dan California Utara. Negara bagian yang luas itu hanya menyediakan lahan pertanian yang kecil. Tembakau mulai ditanam di New England dan menjadi penting pada tahun 1795.
Tanaman tembakau mulai dibudidayakan secara komersial di 21 negara bagian berdeda. Negara bagian kentucky dan Carolina Utara menghasilkan kira-kira 60% dari jumlah produksi keseluruhan.
          Tembakau dibawa pertama kali ke Indone­sia pada tahun 1596. Memang bukan Columbus yang membawa tembakau ke negeri ini. Adalah seorang Belanda, Cornelis De Houtman, membawa dan memperkenalkan tembakau di Banten. Namun sebagian data mengatakan bahwa tembakau dibawa oleh orang Portugis. Hal ini diperkuat dengan kata “tembakau” sendiri sebe­narnya lebih menyerupai bahasa Portugis “tabaco” dari pada bahasa Belanda ”tabak”. Sejak kedatangannya di tanah Jawa, tem­bakau langsung populer, terutama di kalangan bangsawan di Jawa. Dari catatan sejarah disebut­kan bahwa pada tahun 1624 di istana Jawa mero­kok dengan pipa-pipa telah digunakan oleh para pembesar kerajaan. Padahal, sebelumnya orang Indonesia tidak memiliki kebiasaan merokok atau aktivitas yang berhubungan dengan tembakau. Konon, tembakau memang sengaja diper­kenalkan kepada pembesar kerajaan sebagai salah satu alat pemikat yang digunakan orang Belanda agar Raja-raja dan kaum bangsawan di Nusantara loyal kepada mereka.

1 komentar:

  1. ini sumbernya dari mana ya? penasaran pengen baca bukunya

    BalasHapus